Adat sepanjang jalan,
cupak sepanjang betung.
Mengerjakan sesuatu
(pekerjaan) harus mengikuti aturan yang ada.
Segala perbuatan dalam
pergaulan sosial harus didasarkan pada norma-norma yang ada.
Adat dipakai baru pusaka
dipakai usang.
Adat istiadat (kebiasaan)
dalam masyarakat biasanya tidak pernah berubah.
Adat pada suatu negeri
atau masyarakat tertentu tidak pemah usang, selalu dipakai. Sedangkan harta dan
kehormatan, semakin lama semakin habis.
Adat penghulu,
berpandang luas beralam lapang.
Seorang yang menjadi
pimpinan haruslah mempunyai sikap bijak- sana, arif, adil, dan mampu mengambil
keputusan. Di mana keputusan itu tidak merugikan salah satu pihak.
Adat pasang berturun
naik
Segala sesuatu di dunia
tidak akan tetap, namun selalu silih berganti. Nasib dan rejeki seseorang tidak
selamanya berada dalam kejayaan.
Adat juara kalah menang, adat saudagar laba
rugi.
Susah senang, untung
rugi, baik dan buruk akan datang silih berganti.
Adat periuk berkuah, adat lesung berdedak
Segala sesuatu itu tidak
lepas dari hukum alam, yaitu hukum sebab akibat. Siapa yang ingin beruntung
maka ia harus bekeija keras. Siapa malas ia akan rugi.
Adat periuk berkera,
adat lesung berdedak
Sesuatu di dunia ini ada
kelebihan dan kekurangannya. Seseorang yang mempunyai kehebatan, pasti di sisi
lain ada kelemahannya.
Seseorang yang
mempunyai kelemahan, di bidang lain ia mempunyai kepandaian.
Adat bersendi syarak
syarak bersendi Kitabullah.
Segala sesuatu yang
dilakukan (segala perbuatan) janganlah melanggar norma hidup dan aturan agama.
Hilang adat tegak mufakat.
Adat kebiasaan tidak
selamanya harus dipakai. Namun bisa diubah dengan cara musyawarah atau mufakat.
Kebijaksanaan akan dapat
mengubah adat yang dianggap tidak baik dan tidak menguntungkan.
Adat teluk timbunan
kapal, adat gunung tepatan kabut.
Di dunia ini orang yang
kaya dijadikan tempat meminta dan orang pintar dijadikan tempat berguru
(meminta nasihat).
Adat negeri memagar
negeri, adat berkunjung memagar kampung.
Rela berkorban untuk
masyarakat, bangsa dan negerinya dengan ikhlas.
Adat disii, lembaga
dituangi.
Segala sesuatu hendaknya
dilakukan sesuai dengan kebiasaan.
Pekerjaan harus
dilakukan sesuai dengan petunjuk dan kebiasaan sehari-hari.
Habis adat karena
kerelaan.
Meskipun tidak dapat
memenuhi syarat yang diwajibkan secara keseluruhan, namun jika masing-masing
pihak memaklumi, maka tak akan ada masalah (tak ada yang dirugikan).
Adat muda menanggung
rindu, adat tua menahan ragam.
Menghadapi kesukaran,
orang yang berusia muda atau tua hendaknya bersabar
Adat rimba raya, siapa
berani ditaati.
Ibarat ini ditujukan
kepada orang yang hanya menggunakan kekuatan, pendukung yang banyak jumlahnya
dan tidak menggunakan akal.
Adat dunia
balas-membalas, syariat palu-memalu.
Perbuatan baik akan
mendapatkan balasan kebaikan sedangkan perbuatan buruk akan mendapat balasan
keburukan (siksa/penderitaan).
Siapa beramal baik akan
mendapatkanpahala. Siapa berbuat keji akan mendapat siksa.
Hidup dikandung badan,
mati dikandungtanah.
Segala sesuatu itu ada
batasnya.
Hidup hendaknya mematuhi
aturan atau norma yang berlaku di lingkungannya.
Tegak adat berpagar
adat, tegak suku berpagar suku, tegak kampung berpagar kampung, tegak negeri
berpagar negeri.
Orang atau kelompok
masyarakat akan menjadi kuat dalam persatuan manakala harga diri mereka atau
kelompok mereka diserang/dihina orang lain.
Adat ayam ke lesung,
adat itik ke pelimbahan.
Segala sesuatu akan
berlangsung sesuai dengan sunatullah (takdir).
Tujuh ratus ramuan obat,
badan bertemu makanya senang.
Penyakit yang diderita
karena rindu kepada sang kekasih, maka tak ada obat yang dapat menyembuhkan.
Selama hati masih
dikandung badan.
Selama masih hidup,
selama masih bernapas.
Selama hayat dikandung
badan, budi baik diingat pula.
Selama hidup, kebaikan
budi seseorang tetap dikenang dan dihargai.
Biar badan penat,
asalkan hati senang.
Jika hati senang, maka
segala pekerjaan berat akan dapat diselesaikan dengan baik.
Hancur badan dikandung
tanah, budi baik dikenang juga.
Akhlak yang baik akan
dikenang meskipun orangnya sudah meninggal dunia.
Badan boleh dimiliki,
hati tak boleh dimiliki.
Orang yang selalu
menurut perintah, namun hatinya berontak.
Mencabik baju di dada.
Membeberkan aib atau
rahasia keluarga sendiri kepada orang lain.
Mencabik mudah, menjahit
sukar.
Dalam suatu keluarga
perselisihan mudah dilakukan namun untuk mendamaikan tampaknya butuh
perjuangan.
Cabik-cabik bulu ayam.
Dalam suatu ikatan
persaudaraan jika berselisih akan mudah bersambung kembali.
Mencabik kayu di dagu.
Membuka aib sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar