MODUL KIMIA
KELAS XI SEMESTER GANJIL
RUANG LINGKUP MATERI
1. Standar
Kompetensi :Memahami Konsep Reaksi Kimia
Kompetensi
Dasar :
A. Reaksi
Asam Basa dan Reaksi Redoks
B. Konsep
Reaksi Reduksi dan Oksidasi
2. Standar
kompetensi : Memahami konsep larutan elektrolit dan elektrokimia
Kompetensi Dasar
A. Larutan
Elektrolit dan non Elektrolit
B. Satuan
–satuan Konsentrasi
C. Konsep
reaksi Redoks dalam Elektrokimia
KEGIATAN
BELAJAR 1
Standar Kompetensi : Memahami Konsep Reaksi Kimia
Kompetensi
Dasar :
A. Reaksi
Asam Basa dan Reaksi Redoks
B. Konsep
Reaksi Reduksi dan Oksidasi
A. REAKSI ASAM BASA DAN REAKSI REDOKS
Reaksi
Kimia dan Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi
kimia menggambarkan perubahan zat- zat yang bereaksi. Persamaan reaksi kimia
meliputi rumus kimia dari zat-zat yang pereaksi dan zat-zat hasil reaksi yang dihubungkan dengan tanda panah. Fasa
zat-zat yang bereaksi dinyatakan dengan lambang s untuk padat ( solid ), g
untuk gas ( gases ), l untuk cair ( liquid), dan aq untuk zat-zat terlarut (
aquaeus ).
Dalam suatu reaksi
berlaku hukum kekekalan massa. Massa zat-zat yang bereaksi sama dengan massa
zat-zat hasil reaksi. Untuk itu suatu persamaan reaksi harus setara, yaitu jumlah
atom diruas kiri harus sama dengan jumlah atom diruas kanan. untuk membuat
suatu persamaan reaksi setara ditambahkan koefisien yaitu bilangan didepan
rumus.
Contoh persamaan reaksi setara
C3H8 (
g) + 5 O2(g) 3 CO2(g) +
4 H2O(l)
Pada persamaan reaksi diatas,
koefisien C3H8 =
1, koefisien O2 = 5, koefisien CO2 = 3 dan koefisien H2O
= 4. C3H8, O2 dan H2O berwujud gas,
sedangkan H2O berwujud cair.
Beberapa jenis reaksi adalah reaksi reduksi oksidasi ( redoks)
dan reaksi asam basa.
Reaksi Asam Basa
Larutan Asam dan Larutan Basa
Sifat asam dan basa termasuk pokok bahasan yang penting
dalam ilmu kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, sifat ini dapat kita jumpai
misalnya rasa asam dari buah jeruk dan cuka. Rasa asam tersebut berasal dari
asam yang terkandung dalam buah jeruk dan cuka, yaitu asam sitrat dan asam
cuka. Asam askorbat dalam vitamin C adalah zat penting dalam makanan kita.
Untuk mengetahui sifat suatu senyawa apakah asam, basa,
atau netral, cara yang digunakan adalah mengujinya dengan indikator
asam-basa.
Beberapa indikator asam-basa yaitu :
a. Lakmus
merah dan lakmus biru
Asam
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Sedangkan basa mengubah kertas
lakmus merah menjadi biru. Senyawa netral tidak mengubah warna kedua kertas
lakmus.
b. Indikator universal
Dengan indikator
universal, kita bisa langsung mengetahui berapa pH (kekuatan asam / basa) dari
suatu senyawa dengan membandingkan warna indikator yang terkena senyawa dengan
warna standar. Biasanya range pH indikator universal adalah 1-14.
Asam : pH < 7
Netral : pH = 7
Basa : pH > 7
c. pH meter
pH larutan juga bisa
diukur dengan pH meter. Alat digital ini memberikan nilai pH yang lebih akurat
daripada indikator universal. Sebenarnya, beberapa senyawa di alam bisa digunakan
sebagai indikator asam-basa, seperti kunyit, air bunga, dan sebagainya.
Berbagai Jenis asam
Rumus Asam
|
Nama Asam
|
Reaksi Ionisasi
|
Valensi Asam
|
Sisa Asam
|
Asam-asam Kuat
HCl
H2SO4
HNO3
Asam-asam Lemah
H3PO4
CH3COOH
H2CO3
|
Asam Klorida
Asam Sulfat
Asam Nitrat
Asam Fosfat
Asam Asetat
Asam Karbonat
|
HCl
H+ + Cl-
H2SO4 2 H+ +
SO42-
HNO3
H+ + NO3-
H3PO4 3 H+ + PO43-
CH3COOH
H+ + CH3COO-
H2CO3 2 H+
+ CO32-
|
1
2
1
3
1
2
|
Cl-
SO42-
NO3-
PO43-
CH3COO-
CO32-
|
Berbagai Jenis Basa
Rumus
Basa
|
Nama
Basa
|
Reaksi
Ionisasi
NaOH Na+ + OH-
KOH K+ +
OH-
Mg(OH)2 Mg2+ + OH-
NH4OH NH4+ + OH-
|
Valensi
Basa
|
Basa
Kuat
NaOH
KOH
Mg(OH)2
Basa
Lemah
NH4OH
|
Natrium
Hidroksida
Kalium
Hidroksida
Magnesium
Hidroksida
Amonium
Hidroksida
|
|
1
1
2
1
|
Reaksi- reaksi Asam Basa
Reaksi-
reaksi asam basa meliputi
a. Asam
+ Basa
b. Asam + Oksida Basa
c.
Oksida Asam
+ Basa
d. Oksiada
asam + Oksida Basa
e.
Amonia +
Asam
f.
Logam dengan asam kuat encer
g.
Reaksi logam dengan garam
a. Reaksi
Asam dengan Basa
Asam
bereaksi dengan basa membentuk garam dan air
ASAM +
BASA
GARAM + AIR
Contoh :
Asam klorida bereaksi dengan natrium
hidroksida membentuk garam NaCl dan air.
HCl + NaOH NaCl + H2O
b. Reaksi
Oksida basa dengan Asam
OKSIDA ASAM + BASA GARAM + AIR
Contoh :
Reaksi kalsium
oksida dengan asam klorida encer
CaO(s) + 2
HCl CaCl2(aq) + H2O (l)
c.
Reaksi Oksida Asam dengan basa
OKSIDA
ASAM +
BASA GARAM + AIR
Contoh
:
Reaksi
karbon dioksida dengan air kapur membentuk endapan kalsium karbonat.
CO2(g) +
Ca(OH)2
CaCO3 + H2O
d. Reaksi
Oksida asam dan oksida basa
OKSIDA
ASAM +
OKSIDA BASA GARAM
Contoh
Karbon
dioksida bereaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium karbonat
CO2(g) +
CaO(s)
CaCO3 (s)
e.
Reaksi Amonia dengan Asam
NH3 + ASAM GARAM AMONIUM
Contoh
Reaksi NH3 dengan
asam klorida
NH3 (g) + HCl (aq) NH4Cl(aq)
f.
Reaksi logam dengan asam kuat encer
Logam + Asam kuat
encer Garam + Gas
H2
Reaksi zink dengan asam klorida encer
Zn(s)
+ 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)[1]
g. Reaksi logam dengan garam
Logam
yang lebih reaktif dapat mendesak logam
yang kurang reaktif dari larutan garamnya.
Contoh :
Reaksi logam zink
dengan larutan tembaga (II) sulfat
Zn(s) + Cu2+
(aq) Zn2+(aq) + Cu
(s)
Soal Latihan
Tuliskan persamaan reaksi dari reaksi berikut ini
1. Larutan
kalsium hidroksida + larutan asam
klorida
2. Magnesium
hidroksida padat + larutan asam nitrat
3. Aluminium
hidroksida padat + larutan asam klorida
4. Tembaga
(II) oksida padat + larutan asam klorida
5. Gas
karbon dioksida + larutan natrium
hidroksida
6. Difosfor
penta oksida padat + larutan kalium hidrksida
7. Gas
ammonia + larutan asam nitrat
8. Larutan
natrium karbonat + larutan asam sulfat
9. Zink
sulfide padat + larutan asam klorida encer
10. Larutan
perak nitrat + larutan kalsium klorida
11. Larutan
kalsium sulfat + larutan natrium karbonat
12. Larutan
magnesium klorida + larutan natrium hidroksida
13. Larutan
barium klorida + larutan natrium fosfat
14. Aluminium
+ larutan asam sulfat
15. Aluminium
+ Larutan tembaga (II) sulfat
B.
KONSEP REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI
Reaksi Reduksi Dan
Oksidasi
Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau
reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah
reaksi pelepasan elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi.
Jadi, reaksi redoks adalah (reduksi dan oksidasi) adalah reaksi penerimaan dan
pelepasan elektron atau reaksi terjadinya penurunan dan kenaikan bilangan
oksidasi.
Pentingnya reaksi oksidasi-reduksi dikenali sejak awal
kimia. Dalam oksidasi-reduksi, suatu entitas diambil atau diberikan dari dua
zat yang bereaksi. Situasinya mirip dengan reaksi asam basa. Singkatnya, reaksi
oksidasi-reduksi dan asam basa merupakan pasangan sistem dalam kimia. Reaksi
oksidasi reduksi dan asam basa memiliki nasib yang sama, dalam hal keduanya
digunakan dalam banyak praktek kimia sebelum reaksi ini dipahami. Konsep
penting secara perlahan dikembangkan: misalnya, bilangan oksidasi, oksidan
(bahan pengoksidasi), reduktan (bahan pereduksi), dan gaya gerak listrik,
persamaan Nernst, hukum Faraday tentang induksi elektromegnet dan elektrolisis.
Perbedaan oksidasi reduksi
Klasik
|
Oksidasi: reaksi antara suatu zat dengan oksigen
Reduksi : reaksi antara suatu zat dengan hydrogen
|
Modern
|
Oksidasi
- Kenaikan Bilangan Oksidasi
- Pelepasan Elektron
Reduksi
- Penurunan Bilangan Oksidasi
- Penangkapan Elektron
Oksidator
- Mengalami Reduksi
- Mengalami Penurunan Bilangan Oksidasi
- Mampu mengoksidasi
- Dapat menangkap electron
Reduktor
- Mengalami oksidasi
- Mengalami kenaikan Bilangan Oksidasi
- Mampu mereduksi
- Dapat memberikan electron
Auto Redoks
●
Reaksi redoks di mana sebuah zat mengalami
reduksi sekaligus oksidasi
|
Bilangan Oksidasi
Pengertian Bilangan Oksidasi :
Muatan listrik yang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suatu
senyawa atau ion.
Harga bilangan oksidasi
1.
Unsur bebas bilangan Oksidasi = 0
2. Oksigen
Dalam Senyawa Bilangan Oksidasi = -2
Kecuali :
a. Dalam peroksida, Bilangan Oksidasi = -1
b. Dalam superoksida, Bilangan Oksida =
-1/2
c. Dalam OF2, Bilangan Oksidasi = +2
3. Hidrogen dalam senyawa, Bilangan Oksidasi =
+1, kecuali dalam hibrida = -1
4.
Unsur-unsur Golongan IA dalam senyawa,
Bilangan Oksidasi = +1
5.
Unsur-unsur Golongan IIA dalam senyawa,
Bilangan Oksidasi = +2
6. Bilangan Oksidasi molekul = 0
7. Bilangan Oksidasi ion = muatan ion
8. Unsur halogen :
F : 0, -1
Cl : 0, -1, +1, +3, +5, +7
Br : 0, -1, +1, +5, +7
I : 0, -1, +1, +5, +7
Contoh soal :
1.
Manakah yang termasuk reaksi redoks?
a. NaOH + HCl NaCl + H2O
b. Ag+
(aq) + Cl-( aq) AgCl(s)
c. CaCO3 CaO + CO2
d. CuO + CO Cu + CO2
e. O2 +
O O3
Jawab : d
Perhatikan atom Cu dari biloks +2
(pada CuO) berubah menjadi 0 (pada Cu). Jika satu atom mengalami perubahan,
termasuk redoks karena pasti akan diikuti oleh perubahan lainnya.
2.
Manakah reaksi berikut yang bukan
termasuk reaksi redoks?
a. Zn + 2H2SO4 ZnSO4 + H2
b. 2CrO4
2- + 2H+ Cr2O7 2-
+ H2O
c. Cu2++
Ni Cu + Ni2+
d. C3H8
+ 5O2 3CO2 + 4H2O
e. Cl2 +
2KOH KCl + KClO + H2O
Jawab :
Perhatikan pilihan semua jawaban. semuanya ada atom (biloks
0) membentuk senyawanya. Berarti biloks ada yang positif ada yang negatif. Dari
0 ke positif atau negatif ada perubahan
dan ini berarti reaksi redoks. Sedangkan pilihan b biloks pada Cr2O4
2- sebesar +6 dan pada Cr2O7 2-
sebesar +6 jadi tidak ada perubahan biloks
Dasar : reaksi redoks (reduksi oksidasi) Contoh: Dalam
reaksi Fe dan Cu+2, Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi
(oksidasi); Cu+2 mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi)
Oksidator dan Reduktor
Oksidator
adalah zat pengoksidasi, tetapi
mengalami reduksi.
Reduktor adalah zat pereduksi,
tetapi mengalami oksidasi.
Contoh-contoh
:
oksidasi
Oksidator
: O2
+4
-2 0 +6
-2 Reduktor
: SO2
1. 2 SO2 + O2 2 SO3
Reduksi
Oksidasi
0 +1 -1 +2 -1 0 Oksidator : HCl
2. Mg
+ 2 HCl MgCl2 + H2 Reduktor : Mg
Reduksi
Oksidasi
+2
-1 0 +3 -1 Oksidator
: Cl2
3. FeCl2 + Cl2 FeCl3
Reduktor : FeCl2
Reduksi
Oksidasi
+2
-2 -3 +1 0 0 +1 -2 Oksidator : CuO
4. CuO
+ NH3 Cu + N2
+ H2O Reduktor : NH3
Reduksi
Oksidasi
+3 -2
+2 -2 0 +4 -2
5. Fe2O3 +
CO 2 Fe + 3
CO2
Oksidator : Fe2O3
Reduktor : CO
Reduksi
Soal Latihan
1. Tentukan bilangan oksidasi masng-masing atom dalam
unsure, senyawa atau ion berikut :
a. Fe
b. SO2
c.
HNO3
d. C
e.
CaCO3
f.
H2
g.
NO3-
h. KMnO4
i.
NaHSO4
j.
Zn2+
2. Tentukan
oksidator dan reduktor dari reaksi redoks berikut :
a. NiO + CO Ni + CO2
b. 2SO2 + O2 2SO3
c. P4 + O2 2P2O5
d. Mg
+ 2 HCl MgCl2 + H2
e. 3CuO
+ 2NH3 3Cu
+ N2 + 3 H2O
KEGIATAN BELAJAR 2
Standar kompetensi : Memahami konsep larutan elektrolit dan
elektrokimia
Kompetensi Dasar
A. Larutan
Elektrolit dan non Elektrolit
B. Satuan
–satuan Konsentrasi
C. Konsep
reaksi Redoks dalam Elektrokimia
A. LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT
Larutan elektrolit
Berdasarkan
kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya ionisasi), larutan
dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit, yang terdiri dari elektrolit kuat
dan elektrolit lemah serta larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
1 Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya
hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya
air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi
adalah satu (α = 1). Yang tergolong elektrolit
kuat
adalah :
●
Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3,
HClO4, H2SO4, HNO3 dan lainlain.
●
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan
alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2,
Ba(OH)2 dan lain-lain.
●
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi,
antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan
lain-lain.
2 Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu
menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat
ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang
tergolong elektrolit lemah adalah:
Asam lemah,
antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
dan lainlain.
Basa lemah,
antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam
yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan
lain-lain.
5.2.3 Larutan non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat
menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Yang termasuk dalam larutan non
elektrolit antara lain :
●
Larutan urea
●
Larutan sukrosa
●
Larutan glukosa
●
Larutan alkohol dan lain-lain
B.
SATUAN PENGUKURAN KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi Larutan
Konsetrasi
larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat
terlarut dan pelarut.
o
Konsentrasi : jumlah zat tiap satuan
volum (besaran intensif)
o
Larutan encer : jumlah zat terlarut
sangat sedikit
o
Larutan pekat : jumlah zat terlarut
sangat banyak
o Cara
menyatakan konsentrasi: molar, molal, persen, fraksi mol, bagian per sejuta
(ppm), dll
1. Molaritas (M)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter
larutan.
M = Mol zat terlarut
Liter larutan
Contoh :
Berapakah molaritas 0.4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 250 mL
larutan ?
Jawab :
M = mol/ L
= ( 0,4/40 ) / 0,25
= 0,2
2 Fraksi Mol (X)
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah total seluruh komponen
dalam larutan. Fraksi mol total selalu satu. Konsentrasi dalam bentuk ini tidak
mempunyai satuan karena merupakan perbandingan.
Contoh :
suatu larutan terdiri dari 2 mol zat A, 3 mol zat B, dan 5 mol
zat C. Hitung fraksi mol masing-masing zat !
Jawab :
XA = 2 / (2+3+5) = 0.2
XB = 3 / (2+3+5) = 0.3
XC = 5 / (2+3+5) = 0.5
XA + XB + XC = 1
3 Persen Berat (% w/w)
Persen berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam
100 gram larutan.
Contoh :
larutan gula 5%, berarti dalam 100 gram larutan gula terdapat :
●
(5/100) x 100 gram gula = 5 gram gula
●
(100 – 5) gram air = 95 gram air
3 Bagian per juta (part per million, ppm)
ppm = massa komponen larutan (g) per 1 juta g larutan
• untuk pelarut air : 1 ppm setara dengan 1 mg/liter
Stoikiometri Larutan
Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat
reaksi, sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan.
Soal-soal
yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia
sederhana yang menyangkut kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain
dalam suatu reaksi.
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan adalah :
a)
Menulis persamaan reaksi
b)
Menyetarakan koefisien reaksi
c)
Memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol
Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam
bentuk larutan,
maka
mol larutan dapat dinyatakan sebagai:
n
= V . M
keterangan:
n = jumlah mol
V = volume (liter)
M = molaritas larutan
Contoh :
1.
Hitunglah volume larutan 0,05 M HCl yang
diperlukan untuk melarutkan 2,4 gram logam magnesium (Ar = 24 g/mol).
Jawab :
Mg(s) + 2 HCl(aq) MgCl2(aq)
+ H2(g)
Mol
Mg = Ar/g molg
=
24 /2,4
= 0,1 mol
Satu mol Mg setara dengan 2 mol HCl
(lihat persamaan reaksi).
Mol
HCl = 2 x mol Mg
= 2 x 0,1 mol
= 0,2 mol
Volume
HCl = M/ n
= 0,05/0,2
= 4 L
2.
Berapa konsentrasi larutan akhir yang
dibuat dari larutan dengan konsentrasi 5 Molar sebanyak 10 mL dan diencerkan
sampai dengan volume 100 mL.
Jawab :
V1 . M1 = V2 . M2
10. 5 = 100. M2
=
0,5M
3. Berapa
konsentrasi larutan NaCl akhir yang dibuat dengan melarutkan dua larutan NaCl,
yaitu 200 mL NaCl 2M dan 200 mL NaCl 4M.
Jawab :
M = (V1 . M1 + V2 . M2)
(V1 + V2 )
M = ( 200. 2 + 200.4) : (200 + 200)
M = 3
C.
REDOKS DALAM ELEKTROKIMIA
Elektrokimia : Hubungan Reaksi kimia dengan daya gerak listrik
(aliran elektron)
• Reaksi kimia menghasilkan daya gerak listrik (sel galvani)
• Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (sel
elektrolisa)
Sel elektrokimia : sistem yang terdiri dari elektroda yang
tercelup pada larutan elektrolit.
Sel elektrokimia terdiri atas sel volta/ sel galvanic dan sel
elektrolisis
Sel Elektrokimia
1.
Sel Volta/Galvani
a. Prinsip-prinsip
sel volta atau sel galvani :
Gerakan elektron dalam sirkuit
eksternal akibat adanya reaksi redoks.
Aturan
sel Volta:
-
Terjadi perubahan : energi kimia
menjadi energi listrik
-
Pada anoda, elektron adalah produk
dari reaksi oksidasi; anoda kutub negatif
-
Pada katoda, elektron adalah reaktan
dari reaksi reduksi; katoda = kutub positif
●
Elektron mengalir dari anoda ke katoda
Contoh
sel volta : Sel kering atau sel leclance dan sel aki
1. Sel Kering atau Sel Leclance
Sel
ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll. Katodanya
sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk grafit) yang
terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2
Anodanya
adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian bawah baterai
sebagai terminal negatif.
Elektrolit
: Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit air
Reaksi
anoda adalah oksidasi dari seng
Zn(s) Zn2+ (aq) + 2e-
Reaksi
katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan terbentuk.
Salah satu reaksi yang paling penting adalah :
2MnO2(s)
+ 2NH4 + (aq) + 2e- Mn2O3(s) +
2NH3(aq) + H2O
Amonia
yang terjadi pada katoda akan bereaksi dengan Zn2+ yang dihasilkan
pada anoda dan membentuk ion Zn(NH3)4 2+.
2.
Sel Aki
Katoda:
PbO2
Anoda
: Pb
Elektrolit:
Larutan H2SO4
Reaksinya
adalah :
PbO2(s)
+ 4H+ (aq) + SO4 2- (aq) PbSO4(s) + 2H2O (katoda)
Pb
(s) + SO4 2- (aq) PbSO4(s) + 2e-
(anoda)
PbO2(s) + Pb (s) + 4H+ aq) + 2SO4
2-(aq)
2PbSO4(s) + 2H2O (total)
Pada
saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat
dalam reaksi tersebut.
Keuntungan
dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan
memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi
:
2PbSO4(s)
+ 2H2O PbO2(s)
+ Pb (s) + 4H+ (aq) + 2SO42-(aq) (total)
Kerugian
dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia
mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.
1. Sel Elektrolisis
Terjadi perubahan dari energi
listrik menjadi energi kimia
Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat
adanya arus (aliran elektron) eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit
listrik.
Pada sel elektrolisis,
aliran listrik menyebabkan reduksi pada muatan negatif di katoda dan oksidasi
pada muatan positif di anoda.
Contoh peristiwa elektrolisis yaitu pada penyepuhan logam,
pemurnian logam dari kotorannya, pembuatan gas-gas.
Hukum Faraday
Banyaknya zat yang dihasilkan dari reaksi elektrolisis
sebanding dengan banyaknya arus listrik yang dialirkan kedalam larutan.hal ini
dapat dinyatakan dengan hukum faraday 1
W = e.i.t
W = massa zat yang dihasilkan
e = n/ Ar
i = arus dalam ampere
t = waktu dalam satuan detik
F = tetapan Farady,
1 F = 96500 C
i.t = Q = arus dalam satuan C
F = i.t
F = arus dalam satuan Faraday
Korosi
Korosi
adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia dengan
lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan. Lingkungan dapat
berupa asam, basa, oksigen dari udara,
oksigen didalam air atau zat kimia lain. Perkaratan besi adalah
peristiwa elektrokimia sebagai berikut :
Besi dioksidasi oleh H2O atau
ion hydrogen
Fe(s) Fe2+ (aq) + 2e- (oksidasi)
2
H+ (aq) 2 H(aq) ( reduksi )
Atom-atom H bergabung menghasilkan H2
2 H(aq) H2(g)
Atom-atom H bergabung dengan oksigen
2 H(aq) + ½
O2(aq) H2
O(l)
Jika konsentrasi H+ cukup tinggi (pH
rendah), maka reaksi
Fe + 2H+
aq) 2H(aq) + Fe2+(aq)
2 H(aq) H2(g)
Ion Fe2+ juga bereaksi dengan oksigen dan membentuk
karat (coklat kemerah-merahan)) dengan menghasilkan ion H+ yang
selanjutnya direduksi menjadi H2
Reaksi totalnya
4 Fe2+(aq)
+ O2(aq) + 4 H2 O(l) + 2x H2 O(l) (2 Fe2O3H2O)x(s)
+ 8H+
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi
1. Kelembaban udara
2. Elektrolit
3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)
4. Adanya O2
Pencegahan korosi
1. Pemakaian logam
alloy dengan cara
a. Pembentukan lapisan pelindung
b. Menaikkan tegangan elektrode
2. Pemakaian lapisan
pelindung dengan cara :
a. Pengecatan
b. Pelapisan senyawa organik
(pelumas)
c. Pelapisan dengan gelas
d. Pelapisan dengan logam
e. Dilapisi logam yang lebih mulia
f. Dilapisi logam yang lebih mudah
teroksidasi
g. Menanam batang-batang logam yang
lebih aktif dekat logam besi dan dihubungkan
h. Dicampur dengan logam lain
3. Elektrokimiawi
dengan cara eliminasi perbedaan tegangan :
a. Menaikkan kemurnian logam
b. Mencegah kontak 2 logam
EVALUASI UNTUK AKHIR SEMESTER
Evaluasi 1 :
Kompetensi dasar : Larutan elektrolit dan Non elektrolit.
Larutan asam dan
Larutan basa.
Satuan Pengukuran Konsentrasi
1.
Sebanyak 0,5 mol NaOH dilarutkan sampai
volumenya mencapai 500 mililiter. Molaritas larutan yang terbentuk adalah ... .
a. 0,001
M d. 1 M
b. 0,01
M e. 10 M
c.
0,1 M
2.
Untuk membuat larutan NaOH 0,05 M, maka NaOH (Mr
= 40) yang harus dilarutkan dalam 1 liter larutan adalah ... .
a. 20
gram d. 2 gram
b. 10
gram e. 1 gram
c.
5 gram
3.
Larutan Na2SO4 0,5 M
sebanyak 500 mililiter, maka jumlah mol Na2SO4 adalah ...
.
a. 25
mol d. 1 mol
b. 2,5
mol e. 0,1 mol
c.
0,25 mol
4.
Sutu larutan bersifat elektrolit karena ... .
a. Konsentrasi
larutan tinggi d.
Dapat membentuk endapan tertentu
b. Dapat
melarutkan beraneka macam zat e. Dapat mengalami ionisasi
c.
Bersifat reaktif
5.
Larutan berikut ini bersifat non elektrolit ...
.
a. Larutan
garam d. Air aki
b. Larutan
gula e. Larutan cuka
c.
Air jeruk
6.
Pengujian nyala lampu terhadap larutan berikut
ini memberikan nyala terang, kecuali
... .
a. Asam
cuka d. HCl
b. NaOH e. NaCl
c.
H 2SO4
7.
Manakah di antara pernyataan berikut ini yang
kurang tepat tentang asam ... .
a. Mempunyai
rasa masam d. Dapat menetralkan basa
b. Tergolong
elektrolit kuat e. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
c.
Korosit
8.
Zat-zat berikut ini dapat mengubah kertas lakmus
biru menjadi merah, kecuali ... .
a. CH3COOH d. NH4OH
b. HCl e. H3PO4
c.
H2SO4
9.
Di antara asam-asam berikut :
1. Asam
klorida (4) Asam nitrat
2. Asam
karbonat (5) Asam sulfat
3. Asam
asetat
Yang ketiga-tiganya merupakan asam kuat adalah ... .
a. Larutan
garam d. Air aki
b. Larutan
gula e. Larutan cuka
c.
Air jeruk
10. Larutan
berikut menghasilkan nyala terang pada uji nyala lampu, dan kertas lakmus
berubah menjadi biru ... .
a. NaOH d. HNO3
b. NH4OH e. H2SO4
c.
CH3COOH
11. Elektrolit
berikut yang tidak mengubah warna kertas lakmus adalah ... .
a. NaOH d. NH4OH
b. NaCl e. C2H5OH
c.
CH3COOH
12. Reaksi
ionisasi berikut yang tidak tepat adalah ... .
a. NaCl
→ Na+ + Cl- d. CH3 COOH CH3COO- + H+
b. CuSO4
→ Cu2+ + SO42- e. NH4OH NH4+ + OH-
c.
Al(OH)3 → Al+ + OH-
13. Pengujian
nyala lampu terhadap larutan berikut adalah nyala redup. Uji lakmus, mengubah
lakmus merah menjadi biru. Larutan yang dimaksud adalah ... .
a. KOH d. NH4OH
b. NaOH e. Mg(OH)2
c.
CH3COOH
14. Berapakah
pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 liter air ... .
a. 10 d. 7
b. 12 e. 4
c.
11
15. pH
dari 50 ml asam kuat H2SO4 0,05 M adalah ... .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c.
3
16. pH
larutan 0,05 mol H2SO4 dalam 10 liter air adalah ... .
a. 2 d. 11 + log 5
b. 3
– log 5 e. 12
a. 5
17. 0,8
gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan sehingga volume larutan 200 mililiter, pH
larutan adalah ...
a. 1 d. 10
b. 2 e. 13
c.
8
18. pH
suatu asam lemah HA 0,1 M, jika Ka = 1,96 x
10-3 adalah ... .
a. 2
– log 1,4 d. 10 + log 1,4
b. 4
– log 1,4 e. 12 + log 1,4
c.
4 – log 1,96
19. pH
basa lemah 0,1 M jika Kb = 10-5 adalah ... .
a. 3 d. 11
b. 4 e. 12
c.
6
20. pH
suatu basa lemah 0,2 M jika α = 0,01 adalah ... .
a. 3 d. 11
b. 3
– log 2 e. 11 + log 2
c.
6
Evaluasi 2
Kompetensi Dasar : Redoks dalam elektrokimia
1.
Dari pernyataan berikut :
1. Energi
kimia diubah menjadi energi listrik
2. Energi
listrik diubah menjadi eneegi kimia
3. Batu
baterai
4. Accumulator
5. Penyepuhan
logam
Pernyataan yang berkaiatan dengan sel volta dan penerapannya
adalah ... .
a. (1),
(3), (4) d. (2), (4), (5)
b. (2),
(3), (4) e. (3), (4), (5)
c.
(1), (4), (5)
2.
Zat yang digunakan sebagai anoda pada batu
baterai/sel kering adalah ... .
a. Grafit/karbon d. MnO2
b. Seng e. Pb
c.
ZnCl2
3.
Pernyataan yang tidak benar mengenai accumulator
adalah ... .
a. Pb
bertindak sebagai anoda d. Dapat diberi muatan kembali
b. PbO2
bertindak sebagai katoda e. Potensial sel 1,5 volt
c.
Sebagai elektrolit H2SO4 30%
4.
Reaksi berikut ini berlangsung pada batu
baterai, kecuali ... .
a. Reaksi
pada anoda : Zn → Zn2+ + 2e-
b. Pada
katoda terjadi oksidasi terhadap grafit/karbon
c.
2MnO2 + 2NH4+ +
2e- → Mn2O3 + 2NH3 + H2O
d. Terbentuk
kompleks Zn(NH3)4+ yang larut dalam air
e.
Seng teroksidasi menjadi ion seng
5.
Di antara logam-logam Mg, Al, Fe dan Cu yang
meupakan reduktor terkuat adalah ... .
a. Mg d. Cu
b. Al e. Buka di antara logam-logam di atas
c.
Fe
6.
Di antara logam-logam dalam deret volta berikut
yang paling mudah mengalami reduksi adalah ... .
a. K d. Cu
b. Mg e. Au
c.
Al
7.
Diketahui potensial sel untuk reaksi reduksi
sebagai berikut :
Cd2+ + 2e-
→ Cd E0 = -0,40 volt
Hg2+ + 2e- → Hg E0 = +0,62 volt
Al3+ + 3e-
→ Al E0 = -1,66 volt
Urutan meningkatnya sifat reduktor dari logam di atas adalah
... .
a. Hg,
Cd, Al d. Cd, Hg, Al
b. Al,
Hg, Cd e. Al, Cd, Hg
c.
Hg, Al, Cd
8.
Sel volta terdiri atas elektroda Zn|Zn2+,
E0 = -0,76 volt dan Cu2+|Cu, E0 = +0,34 volt.
Pernyataan yang tidak benar untuk sel tersebut adalah ... .
a. Zn
sebagai anoda d. Terjadi reaksi sel Zn2+ + Cu →
Zn + Cu2+
b. Cu
sebagai katoda e. Esel = +1,1 volt
c.
Elektrolitnya larutan ZnSO4 dan CuSO4
9.
Diketahui :
Mg2+ + 2e- → Mg E0 = -2,37 volt
Ni2+ + 2e- → Ni E0 = -0,25 volt
Potensial sel yang ditimbulkan oleh reaksi Mg + NiCl2 = Ni adalah ... .
a. -2,12
volt d. -2,62 volt
b. +2,12
volt e. +2,62 volt
c.
+1,06 volt
10. Dengan
menggunakan deret volta, reaksi di bawah ini yang tidak dapat berlangsung
adalah ... .
a. Fe
+ Ni2+ → Ni + Fe2+ d. Mg + Fe2+ → Fe + Mg2+
b. Pb
+ Cu2+ → Cu + Pb2+ e. Zn + Mg2+ → Mg + Zn2+
c.
Zn + Cu2+ → Cu + Zn2+
11. Rumus
kimia untuk karet besi adalah ... .
a. FeO d. Fe(OH)2 x H2O
b. Fe3O4 e. FeCl3
c.
Fe2O3 x H2O
12. Faktor-faktor
di bawah ini dapat mempercepat proses perkaratan, kecuali ... .
a. Udara
lembab
b. Kandungan
gas CO2 dan SO2
c.
Logam tercampur dalam besi dengan E0
lebih besar
d. Sinar
ultraviolet
e.
Hujan asam
13. Cara
yang paling tepat untuk melindungsi pipa besi yang terpendam dalam tanah adalah
... .
a. Pengecatan d. Perlindungan katodik
b. Melapis
dengan logam nikel e. Proses oksidasi
c.
Melapis dengan oli
14. Logam
Zn digunakan untuk melapis besi karena ... .
a. E0
Zn lebih besar dari E0 Fe
b. Zn
lebih sukar berkarat
c.
Oksidasi melindungi besi dari proses korosi
lebih lanjut
d. Zn
kurang reaktif dibanding besi
e.
Zn logam yang lebih mulia dibanding besi
15. Logam
yang digunakan untuk melapis besi dalam proses pengelengan adalah ... .
a. Al d. Sn
b. Zn e. Ni
c.
Mg
16. Logam
berikut tidak dapat digunakan dalam proses perlindungan katodik ... .
a. Al d. Mn
b. Mg e. Cu
c.
Zn
17. Prses
di bawah ini yang bukan peristiwa elektrolis adalah ... .
a. Pembuatan
NaOH dari NaCl d. Peruraian air menjadi unsur-unsurnya
b. Pengendapan
tembaga dari larutan CUSO4 e. Reaksi redoks dalam batu baterai
c.
Penyepuhan perak dengan emas
18. Dalam
sel elektrokimia, pada kutub anoda terjadi reksi ... .
a. Ionisasi d. Pengendapan
b. oksidasi e. Netralisasi
c.
Reduksi
19. Hasil
elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda platina, pada kutub anoda adalah ...
.
a. Gas
Hidrogen d. Ion natrium
b. Gas
Oksigen e. Ion klorida
c.
Gas klor
20. Elektrolit
di bawah ini yang tidak menhasilkan endapan logam pada katoda, jika
dielektrolisis dengan elektroda karbon adalah ... .
a. Larutan
SnCl2 d. Larutan AlCl3
b. Larutan
AgNO3 e. Larutan CuCl2
c.
Larutan NiSO4
21. Pada
proses pelapisan tembaga dengan emas, pernyataan berikut yang tidak tepat untuk
proses tersebut adalah ... .
a. Katoda
tembaga d. Pada katoda terbentuk endapan tembaga
b. Anoda
emas e. Pada anoda terjadi reaksi
c.
Alektrolit AuCl3 Au(s) → Au3+(aq)
+ 3e-
22. larutan
AgNo3 dielektrolisis dengan arus listrik sebesar 0,5 faraday. Massa
yang diendapkan di katoda sebesar ... .
diketahui : Ar Ag = 108
a. 108
gram d. 5,4 gram
b. 54
gram e. 2,7 gram
c.
10,8 gram
23. Pada
elektrolisis leburan ZnCl2 dengan elektroda karbon, pada katoda
diperoleh 13 gram endapan Zn (Ar Zn = 65). Besarnya energi listrik yang
diperlukan adalah ... .
a. 0,2
faraday d. 2,0 faraday
b. 0,4
faraday e. 4,0 faraday
c.
0,8 faraday
24. Untuk
mengendapkan semua tembaga (Ar Cu = 64) dari 100 ml larutan CuSO4 1
M dengan arus 5 ampere diperlukan
waktu sebanyak ... .
a. 965
detik d. 5790 detik
b. 1930
detik e. 9650 detik
c.
3860 detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar